Suka duka anak magang?
Macam-macam!
Bahagianya banyak, karena menuntut ilmunya langsung ke ranah praktek. Manfaatnya juga banyak karena kita belajar langsung didunia real! Atau bisa sebagai obat penyembuh kebosanan kita pada kelas berteori.
Tapi,tapi,tapi dukanya juga banyak. Kalian selagi muda, sekali seumur hidup cobalah magang. Kali ini, saya lebih menjelaskan suka duka magang yang tidak digaji, tapi lingkungannya kondusif buat kerja.
Saya mulai dari duka nya dulu, biar ending nya happy ending ya!
Duka magang yang saya alami ialah:
1.Tidak dapat tugas itu sakit
Kebayang sehari dari jam 8 sampai jam 5 sore, tidak ada tugas?
Senang!?
Senang!?
Senang ya senang!?
Jawabannya ENGGAK!
Kalau andai saat seperti ini tidak diawasi atau kantor sepi, maknyus benar. Bisa internatan sepuasnya, baca blog orang, baca fanfic tapi gak bisa baca komik. Gila aja buka gambar dan komik, lalu dibelakang saya lewat sachou. Jangan JANGAN!
Pokoknya, kalau tidak dapat tugas, sebisa mungkin saya mencari data yang bisa dibaca dan dipelajari sendiri. Kalau sudah bosan, rasanya ingin pulang saja daripada bengong.
* Pulangkan sajaaaaaa, aku pada ibuku atau~ ayahkuuuu ..U woooh U wo~ooohh
Kalau tak dapat tugas, mau santai internatan rasanya salah , tapi kalau mau kerja , kerja yang ada ya cuma makan pisang satu ikat. Ya juga gak ada kerjaan. Akhirnya, saya cuma bisa baca-baca file-file laporan excel yang dah lama seakan sedang kerja biar gak dianggap malas.
2. Tidak ada teman seumuran
Ini mungkin berlaku kalau bagi perusahaan bermayoritas pegawai umur 30 ke atas. Runyam, runyam. Sebisa mungkin menjaga jarak karena jarak umur. Selain itu, ingatlah mereka tidak muda lagi, sehingga mereka tentu lebih mengutamakan waktu keluarga daripada bermain sama rekan kerja. Sangat berbeda dengan kita yang suka refereshing, futsalan bareng, karaoke bareng. Sehingga saya pun jadi serasa kurang hiburan sosial.
3. Waktu bermain semakin berkurang
Sedih ga bisa baca komik, padahal dah update dari 3 hari yang lalu, tapi pas sampai di rumah bawaannya capek, dan lupa! Giliran anime yang sudah didonlod bejibun pakai net kantor, ujung-ujungnya lupa kutonton. Pokoknya jadi gak serba updet dengan hiburan tercinta.
4. Susahnya melawan rasa takut mencari/bertanya pada atasan
Kerasa banget nih. Saya terkadang takut kalau mau berbicara dengan atasan, karena mereka sibuk banget. Jalan sana kemari, tiba-tiba ngilang dari meja, padahal saya butuh tanda tangan dan bertanya sesuatu.
Begitu tiba di meja dan di samperin, eh, ternyataa~
//balik badan dan sedang sibuk telpon. Makanya, sebisa mungkin saya selalu melihat mood dan kondisi atasan, apakah sudah bisa diajak bicara atau belum, INi penting, karena atasan kita juga manusia. Hormati dan peka lah dengan kesibukannya.
Tapi bahagianya malah lebih banyak.
1. Dapat makan siang gratis
Ada beberapa perusahaan yang dengan baik menyediakan makan siang untuk karyawan. Sewaktu saya magang di perusahaan manufaktur, makanannya sungguh bergizi. 4 sehat lima sempurna deh! Mungkin kalau dari segi enak, gak kalah enak denga makanan pas di Jogja, tapi kalau dari segi gizi, disini joz markotop!
2. Snack gratis
Hampir tiap hari, pegawai suka bawa snack dari rumah dan alhasil, aku juga sering dapat snack! Ada crackers, brownies, kue tart ulang tahun, donat kurma, pisang goreng, pisang satu ikat, makan sampai bodoh! Program diet bisa gagal.
3. Ilmu semakin bertambah
Siapa bilang mencari ilmu di kelas itu cukup? Mencari ilmu esensi dasarnya mutlak bagi siapapun! Dair magan, saya mendapat begitu banyak kosakata dan kanji asing yang tidak pernah saya jumpai sebelumnya, dan beberapa istilah yang sering digunakan perusahaan. Selain itu, saya juga belajar mengecek Cutting Box barang sebelum di Ekspor,membuat laporan harian magang , proses alur produksi hingga cara menghadapi orang dari berbagai posisi.
4. Menyadarkan kita tentang realita dunia kerja
Kerja dari pagi sampai sore, sekilas tampak tidak jauh berbeda dengan rutinitas anak SMA, tapi tahukah kalian, bagi anak kuliah semester akhir, dimana ke kampus pun seminggu gak sampai dua kali, lalu terpaksa harus kembali ke ritme ini adalah neraka baru. Seminggu awal , karena shock dengan ritme ala anak SMA ini, bawaan nya cepat ngatuk dan badan lesu. Tapi dua minggu dan seterusnya, sudah semakin terbiasa. Belum jadi pegawai tetap sudah segini lelah nya makanya musti siap kalau kerja nyata pastinya bisa 2~3kali lipat. Bagus banget untuk dijadikan pelajaran baru untuk semua kalangan.
5. Tambah sehat dan bugas
Setiap pagi, ada olahraga rutin , semacam senam ringan dan di hari Jumatnya kerja bakti. Kuliah kan udah hilang matpel PENJASKES, jadi ini bagus buat kesehatan.
6. Mengasah logika dan soft skill
Tidak kusangka, saya anak sastra musti mengingat kembali rumus excel dan belajar kembali rumus rumus runyam ini. Untungnya ada internet jadi cukup mudah mengingat rumus-rumus dari excel. Selain itu, seiring kita kerja, kita belajar dari banyaknya nasihat dan wejangan dari pegawai dan atasan. Selain membanting diri dengan mental baru, kita juga semakin dilatih untuk menjadi pribadi yang prima dan mantap dalam berkomunikasi.
Selain itu, jangan anggap remeh untuk mengingat setiap nama dan posisi jabatan yang diampu oleh pegawai didekatmu. Dengan begitu, mereka pasti meras dihargai, seperti saya yang senang ketika nama dan asalku yang diingat oleh mereka.
7. Menambah networking
Yang ini gak usah ditanya. Jalin sebaik mungkin hubungan ketika di perusahaan, simpan kontaknya. Suatu saat pasti akan berguna, mungkin untuk rekomendasi atau mencari bantuan.
8. Memperindah CV
Yang ini pasti berguna sekali. Perusahaan harus mencari kandidat terbaik hanya dengan membaca 1.80 detik per lembar CV. BIsa jadi, kamulah kandidat yang dibutuhkan oleh mereka.
9. Bisa melatih bahasa Jepang
Ini berlaku ketika kita berada di perusahaan yang memiliki peluang untuk bertemu dengan native Japanese. Skill bahasa Jepang cukup terlatih karena mayoritas istilah perusahaan dan istilah-istilah dalam perusahaan berasal dari kamus Jepang.
Mungkin ini yang saya bisa sharing sama teman-teman semua. Kalau mau menambahkan suka-duka magang,, langsung saja di komentar~ /(>u<)/